Penyakityang Menyerang Ayam Pedaging dan Petelur Serta Cara Pengendaliannya 5. Infectious Coryza/ Snot/ Pilek Ayam Ciri-ciri penyakit ayam ini adalah kepala, jengger, dan mata yang membengkak. Hidung dan mata mengeluarkan cairan. Area bawah sayap juga lembab. Kemudian mereka sudah pensiun bertelur. Belumada vaksin untuk mencegah snot ayam. Unggas merupakan jenis binatang ternak kelompok burung yang dimanfaatkan oleh pemilik untuk diambil daging, telur ataupun bulunya. Unggas umumnya merupakan bagian dari bagian dari ordo galliformes seperti ayam serta kalkun, dan anseriformes seperti bebek. Burung pedaging juga merupakan bagian dari unggas seperti merpati, Beternak unggas memang menguntungkan karena pemilik dapat memperoleh manfaat dari tubuh binatang keuntungan tersebut dapat berubah menjadi sebuah kerugian apabila ternak terserang penyakit hingga menimbulkan kematian. Apabila pemilik mengetahui cara menanggulangi penyakit tersebut maka kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit dapat – Macam Penyakit Pada Ayam atau UnggasPenyakit Cacar Pada AyamPenyakit Avian Encephalomyelitis AEPenyakit Ayam Tetelo newcastle diseasePenyakit Kolera Pada Ayam atau UnggasMata Ayam CacinganPenyakit Gurem Pada AyamPenyakit Malaria atau PlasmodiosisMacam – Macam Penyakit Pada Ayam atau Unggas Penyakit Avian Influenza AI pada unggas yang ditimbulkan oleh virus influenza type A subjenis h5 dan h7. Semua unggas dapat mengidap virus influenza A, namun wabah AI sudah kerap diderita ayam dan kalkun. Penyakit ini memiliki sifat zoonosis serta angka kematian sangat tinggi karena bisa mencapai 100%. Virus ss-RNA termasuk family orthomyxoviridae, dengan ukuran 80-120 nm dan panjang 200-300 Gejala klinis yang nampak pada ayam terkena hpai ialah, jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki serta perut yang tidak ditumbuhi bulu nampak berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintik – bintik merah ptekhie atau biasa disebut kerokan cairan dari mata juga hidung, pembengkakan pada muka serta kepala, mencret, batuk, bersin dan ngorok. Nafsu makan jadi turun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek, serta adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi dengan cepat, sementara itu pada LPAI, kadang gejala klinis tidak nampak dengan Belum diperoleh obat untuk menangani Avian Influenza. Usaha yang bisa dikerjakan ialah membuat kondisi badan ayam cepat membaik serta merangsang selera makannya. Dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta menghindarkan infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik. Dapat pula disediakan pemanasan tambahan pada Cacar Pada AyamPenyakit cacar pada unggas ditimbulkan oleh dna pox virus ukuran besar, terdapat 4 strain pox virus unggas yang mirip satu dengan lainnya. Secara alami menginfeksi spesies unggas sesuai dengan namanya, yakni virus fowl pox, virus turkey pox, virus pigeon pox dan virus canary Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yakni bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi bergantung pada kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi serta faktor komplikasi lainnya. Gejala umum yang timbul adanya perkembangan lambat pada unggas muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesusahan bernapas dan Pencegahan dapat melakukannya dengan pemberian vaksin. Seperti penyakit virus lainnya, untuk penyakit cacar tidak ada obat yang spesifik dan Avian Encephalomyelitis AEPenyebab penyakit avian encephalomyelitis ialah virus rna dari family picornaviridae. Penyakit AE biasanya menyerang anakan ayam umur 1-4 minggu, sedang pada ayam petelur hanya dapat memicu penurunan produksi telur antara 5-20%, yang menentukan daya tetas telur yang diproduksinya. Bila diingat bahwa penyakit AE ini ditularkan melalui telur maka “breeder” paling dirugikan akibat serangan penyakit Pada anakan ayam biasanya umur 1-2 minggu diperoleh gejala antara lain ayam awalnya masih terlihat sayu, diikuti ataksia karena terdapat inkoordinasi dari jaringan otot kaki. Sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, suasana akan berlanjut dengan kelumpuhan kemudian diakhiri dengan ayam petelur gejala yang nampak hanyalah penurunan produksi telur antara 5-10% dan tidak diikuti gejala gangguan syaraf. Pada ayam pembibitan diperoleh adanya daya tetas telur menurun serta anakan ayam yang ditetaskan akan banyak tertular penyakit Pencegahan melakukannya dengan vaksinasi. Cara pengobatan belum ada. Pada ayam yang masih hidup dapat disediakan ransum pakan bagus disertai vitamin dan Ayam Tetelo newcastle diseaseUnggas terkena Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di kota newcastle, inggris, sampai sekarang sudah tersebar luas di bermacam-macam penjuru dunia. Penyakit ini sangat ganas dan menular, para peternak ayam sering menyebut sampar, pes, psuedovogel-pest, atau nd ialah virus yang tergolong paramyxovirus, tergolong virus ss-rna berukuran 150-250 milimikron, dengan bentuk bervariasi namun biasanya berbentuk spherik. Newcastle disease ND merupakan penyakit menular akut yang menginfeksi ayam serta tipe unggas lain dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan syaraf disertai mortalitas sangat Tergantung pada virulensi virus yang menulari, gejala klinisnya juga beragam, mulai dari asymptomatis, gejala pernafasan ringan, pernafasan disertai dengan gangguan syaraf, atau kombinasi gangguan respirasi, syaraf dan Pencegahan penyakit dapat melakukannya dengan vaksinasi secara rutin. Belum diperoleh obat yang bisa mengatasi ND. Usaha yang bisa dikerjakan ialah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang selera makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan Kolera Pada Ayam atau UnggasKolera pada unggas ialah penyakit menular yang menginfeksi unggas piaraan dan unggas liar dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi, ditimbulkan oleh bakteri pasteurella multocida dan tersebar di seluruh muka bumi. Di Indonesia unggas terkena kolera diperkirakan sudah lama terjadi, tetapi bakteri penyebab penyakit baru berhasil diisolasi oleh Sri Poernomo pada tahun Pada permulaan wabah terjadi angka mortalitas tinggi, apalagi pada kalkun, bentuk akut ditandai dengan konjungtivitis serta keluar feses dari mata. Daerah facial, balung dan pial membesar, serta ada masalah pernapasan, feses encer mempunyai warna hijau kekuningan, serta unggas menjadi lumpuh akibat peradangan pada sendi Tindakan cara mencegah dan pengendalian dapat melakukannya dengan jalan vaksinasi, sanitasi pembudidayaan, dan adanya binatang sakit wajib segera dipisahkan lalu diobati. Pengobatan kolera unggas dapat memakai antimikroba ; sulfaquinoxalin 0,05%, sulfametasin dan sodium sulfametasin 0,5-1,0%, streptomycin mg, Ayam CacinganPenyebab penyakit cacing mata pada unggas ialah cacing dewasa bisa mencapai panjang 12-18 mm dan tinggal di balik kelopak mata membrane nyctitans bangsa unggas. Cacing mata pada unggas ialah penyakit yang ditimbulkan oleh infestasi parasit yang tinggal di mata inang di saccus Unggas yang terserang akan menunjukkan gejala conjunctivitis radang pada conjunctiva, opthalmitis radang pada mata, kerusakan kornea dan mengganggu daya pandang mata. Mata kotor karena banyak eksudat dan Pencegahan melakukannya dengan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Untuk cacing yang terdapat di kelopak mata, diteteskan 1-2 tetes larutan cresol 5%, tidak ada tindakan 2-3 menit, tidak lama selanjutnya cacing yang hidup di belakang kelopak mata dapat meninggal. Selanjutnya mata dibersihkan dengan dengan aquades steril supaya sisa larutan cresol Gurem Pada AyamGurem ornithonyssus bursa tergolong sub ordo mesostigmata, sub kelas ascari dan kelas arachnida. Hama ini sangat kecil serta sulit diberantas. Gurem menghisap darah, hidup berkelompok, dan keluar pada malam hari, dengan gurem betina menghisap darah ayam sejumlah mg atau jumlah yang dihisap ialah kali bobot badan Akibat dari serangan parasit ini antara lain ayam kurang tidur, risau, stres, lesu, kekurangan darah, dan terganggu saat mengeram, sehingga banyak telur tidak menetas. Gangguan gurem jika tidak memperoleh penanganan dapat mengakibatkan penurunan produksi telur, bahkan bisa berhenti sama Pencegahan dapat melakukannya dengan menerapkan manajemen pemeliharaan bagus dan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Ayam yang mengidap gurem dapat mengobatinya dengan menggunakan cara meberi mandinya dengan campuran air sabun dan Malaria atau PlasmodiosisPlasmodiosis atau malaria merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi protozoa dari spesies plasmodium sp. Penyakit tersebut dapat menjangkiti bermacam-macam tipe binatang baik mamalia maupun unggas. Plasmodiosis merupakan arthropod born disease atau penyakit yang disebabkan oleh arthropoda, sedangkan Plasmodium merupakan Gejala klinis muncul pada unggas yang terserang berupa kelemahan, lesu, dyspnae, anemia, abdominal distension, occular hemorrhagi, dan kematian. Infeksi plasmodium dalam sel darah merah mengakibatkan pH darah turun sehingga pengikatan oksigen oleh hemoglobin menjadi Salah satu cara cara mencegah dan pengendalian plasmodiosis pada pembudidayaan ialah dengan mengendalikan nyamuk sebagai vektor pembawanya.
DOKTERUNGGASCOM - Berbagai macam obat sudah lazim digunakan dalam dunia perunggasan guna mengatasi penyakit yang menyerang ayam. Jenis obat yang umum digunakan antara lain antibiotik (antibakterial), anthelmintik (obat cacing) dan antiprotozoa. Merk yang beredar pun beragam.
- Ahli kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar menjelaskan jenis-jenis makanan kekinian atau modern yang dapat menjadi bibit penyakit pada tubuh. Produk makanan kekinian yang digemari di antaranya seblak, cilok, dan cireng, dikatakan dr Zaidul Akbar adalah makanan yang sekadar menyenangkan lidah bahkan justru bisa berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus. dr Zaidul Akbar mengingatkan agar lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi, dan mengutamakan pangan alami. Produk makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kesehatan, bisa meningkatkan kesehatan atau justru menjadi sumber penyakit. Baca juga Sumber Asam Amino Esensial Dijabarkan dr Zaidul Akbar, Berikut Khasiatnya untuk Tubuh Baca juga Apakah Minum Herbal Ada Efek Samping? Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar Jenis makanan olahan atau makanan kekinian yang modern saat ini sebaiknya dihindari dan memperbanyak makanan-makanan alami di antaranya buah-buahan. dr Zaidul Akbar menerangkan penyebab maraknya penyakit-penyakit baru saat ini salah satunya karena tubuh tidak mendapatkan asupan asam amino terbaik yang Allah ciptakan. "Setahu saya dulu orang-orang Sunda di zaman dulu tidak mengenal adanya cilok, cireng, seblak, balik ke zaman dulu penyakit orang-orang tua juga tidak sebanyak sekarang," terang dr Zaidul Akbar dilansir dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official. Zaman dulu kebanyak para orang tua mengkonsumsi pangan alami di antaranya rebus-rebusan, ubi bakar, ubi cilembu, singkong, minumannya wedang jahe. Dengan kemajuan zaman saat ini, makanan pun mengalami revolusi untuk memenuhi keinginan lidah atau rasa, sehingga tidak lagi mementingkan nutrisi yang terkandung di dalamnya. "Sekarang dicampur semua, cireng cilok ditambahkan kaki ayam, yang dimakan sekadar rasa dan rasa," ucap dr Zaidul Akbar. Makanan kekinian tersebut dikatakan dr Zaidul Akbar merupakan makanan mati, berbeda dengan pangan- pangan alami misalnya sayur dan buah yang masih segar dan mengandung nutrisi baik untuk tubuh. Sangat disayangkan makanan alami yang memberikan power untuk tubuh sudah jarang dimakan saat ini. "Pulang-pulang kantor lapar beli gorengan, zaman dulu tidak ada gorengan, sekarang padahal tepung impor, sudah pakai tepung, dikasih micin, digoreng pakai minyak, gorengan halal, namun tidak menunjang kesehatan hanya menyenangkan lidah," ujar dr Zaidul Akbar. Yang lebih parahnya lagi, gorengan dibungkus dengan kertas koran yang mana tinta pada koran tersebut bersifat logam, bertemu dengan minyak maka lengket, maka berbahaya bagi tubuh ketika dikonsumsi. Baca juga Cara Menjaga Hormon Anak agar Berkembang Maksimal, dr Zaidul Akbar Bagikan Solusi Berikut Baca juga Aturan Terbaru Satgas Covid-19, Penumpang Pesawat hingga Kereta Api Boleh Tak Pakai Masker Apabilabroiler terserang penyakit ini, maka akan menunjukkan gelaja sesak napas, ngorok, dan keluar cairan eksudat dari hidung atau mulut. Anda dapat melakukan. Pencegahan terhadap penyakit ini, yaitu dengan sanitasi dan desinfeksi. Selain itu, Anda juga harus memerhatikan beberapa hal seperti ventilasi cukup, sanitasi air minum, kepadatan Penyakit ayam sangat banyak jenisnya, sudah seharusnya bagi setiap mengetahui dan cara penanganannya. Sebab ilmu pengalaman tidak selalu dialami sendiri, dengan adanya sharing sesama pengobi akan menambah wawasan baru yang tak terbatas. Jadi pada intinya jangan sungkan dan gengsi untuk memulai percakapan yang kelihatan sepele yang baik ini kami selaku admin dunia binatang akan mengulas penyakit ayam yang sangat berbahaya dan beresiko kematian. Teruntuk kalian yang sedang membaca artikel ini usahakan sampai selesai supaya bisa mengetahuinya secara satu aspek yang kerap membuat pelaku ternak tidak bersemangat menggeluti bidang ini adalah adanya serangan penyakit mematikan. Oleh karena itu membuat semakin sedih karena mungkin modal utamanya belum balik dan baru mau mengembangkan sudah gagal total. Untuk menyikapi hal seperti ini sobat mesti membuat manajemen yang baik dan sistem pengelolaan yang lebih terstruktur. Ya sudah tanpa panjang lebar, kita sama-sama simak penjelasan dibawah berikut ini Bagaimana Penyebaran Penyakit Ayam Mematikan?Beternak ayam merupakan peluang untuk tambahan uang pemasukan. Sebab pangsa pasarnya sangat luas baik dari restoran, penghobi ataupun kolektor ayam berkelas ada juga. Akan tetapi peternak pun harus menyadari dari resiko kalau ternaknya bisa pula menjadi wabah bagaimana sistem persebaran penyakit ini bisa menular ke ternak kita yang sudah dikelola dengan cukup baik? Umumnya virus mematikan bisa ditularkan melalui udara, sentuhan tangan orang, tempat pakan dan minum serta ayam flu burung, avian influenza, berak darah dan masih banyak lainnya. Agar ternakan sobat bisa tetap sehat yakni dengan membuat pagar, manajamen kandang, perawatan harian dan pemberian jamu serta suplemen. Selain itu buatlah kandang isolasi untuk ayam yang sakit atau ayam yang baru, guna lebih efektif untuk penularan sumber penyakit mematikan pada mengetahui cara penyebaran dan penularan penyakit hewan ternak, tidak lengkap rasanya kalau tak mengetahui jenisnya. Zaman sudah modern dengan didukung teknologi yang sangat canggih. Tentunya pelaku ternak harus mengikuti arus ini untuk mendukung perkembang bisnis setidaknya bisa mengetahui beragam penyakit yang beberapa dekade ini menjadi sumber permasalahan bagi peternak kecil hingga menengah. Nah, daripada sobat semakin penasaran, yuk baca lebih lengkap lagi penjelasan dibawah berikut ini Flu Burung atau Avian Influenza AITipe penyakit yang pertama ini lebih dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan flu burung yang mana sumber penyakitnya pada pernafasan dan pencernaan ayam penyebabnya adalah virus influenza tak sekedar ayam saja berbagai spesies unggas baik burung dan angsa bisa terserang oleh virus flu burung. Kalau kita dalami bahwa virus ini sangat ganas dikarenakan mempunyai sifat evolusi dan dapat menularkan ke manusia untuk mengendalikan penyebaran penyakit avian influenza sobat bisa menerapkan vaksin inaktif AI H5N1 isolat lokal. Dengan memberikan vaksin ini dipercaya bisa memberikan antibodi yang bagus dan menurunkan ekskresi dari virus. Kalau ingin membeli ditoko pakan terdekat bisa menanyakan vaksin AI dan ND, tujuanny adalah memberikan tambahan perlindungan terhadap penyakit Brounchitis IBKemudian yang kedua ini adalah virus ayam menyerang pada pernafasan pada ayam yang sifatnya sangat berbahaya bahkan resiko penularannya sangat tinggi. Sedangkan penyebabnya sendiri dari coronavirus yang memiliki lebih dari satu masyarakat jawa cukup berhati-hati lantaran sudah tersebar dengan nilai presentase 40,60%. Berdassarkan data yang kami ketahui bahwa fakta dilapangan menunjukkan kasus IB sangat kerap terjadi pada peternak ayam yang rutin melaksanakan progam dari itu hingga saat ini penggunaan vaksin masih kurang efektif untuk menggulangi serangan penyakit IB di lapangan. Jika ingin mengetahui lebih lengkap untuk mengatasinya jangan sungkan untuk sharing kepada peternak disekitar atau Penyakit Newcastle Disease NDJenis penyakit ayam yang berbahaya ketiga ini dikenal dengan sebutan tetelo dimana penyebaran penyakitnya pada pernafasan unggas ternak, sedangkan dari penyebabnya adalah genus paramyxovirus. Tetelo di indonesia bersifat patogenisitasnya tetelo terbagi menjadi 3 macam seperti mesogenik, velogenik dan lentogenik. Selain itu kejadian dilapangan selalu terus menerus di seluruh tanah air dan menyebabkan kematian ayam yang tinggi. Untuk mengatasinya sobat memberikan kombinasi vaksin ND & IB, karena sudah direkomendasikan oleh pengembang vaksin di Ayam GumboroGumboro merupakan penyakit ayam yang cukup berbahaya dan secara ilmiahnya dinamakan infectious bursal disease. Faktor utamanya yaitu dari virus famili birnaviridae. Bahkan angka kematian cepat meningkat, hanya saja tergantung daru galur dari itu dampak kematian yang tinggi dan sulitnya dikontrol menjadikan nilai kerugian yang sangat besar bagi peternak. Namun dengan adanya program vaksinasi semua kalangan peternak ayam ras di indonesia bisa meminimalisir dan ayam pun bertambah ayam Infectious Laryngo TracheitisJenis penyakit yang kelima ini bernama ILT atau secara lengkapnya infectious laryngo tracheitis. Ciri khas gejalanya ditandai dengan kesulitan bernafas dan kelur eksudat berdarah. Sebab sel membraan mukous pada trachea yang terserang sehingga menjadi bengkak, lantaran akibat erosi dan secara mudah untuk mengenali pada ayam yang terkena yaitu kepala membengkak, mata mengeluarkan busa/darah & dan ayam membuka paruh dikarenakan sulit kondisi tertentu serangan virus ini menimbulkan radang yang disertai pendarahan hebat pada trachea bahkan terdapati gumpalan darah beku pula. Maka dari itu penyebaran penyakit ini sangat berbahaya dan sifatnya akut karena menular pada unggas Darah AyamLalu yang terakhir ini kerap terjadi pada anakan dibawah usia 1 bulan dan cukup rawan sekali. Sehingga tak heran kalau dampaknya berupa kematian. Beberapa gejala yang bisa dikenali yakni mengalami menggigil, mencret,, sayap kusam dan menggantung ke bawah serta nafsu makan ayam bangkok sobat mengalami hal ini sobat bisa menanganinya dengan memberikan tetra chlorine, toltradex & therapy. Penyakit ini umumnya disebut dengan koksidiosis. Rekomendasi obatnya yaitu toltradex ataupun Mengobati Penyakit AyamPernah mengalami ayam tanpa gejala tiba-tiba mati mendadak? Khususnya sobat yang memelihara ayam kampung atau bangkok yang di umbar secara bebas dilingkungan sekitar rumah bukan? Ayam saya sudah dibuatkan pagar kok min, benarkah ada ayam baru beli dipasar?Nah itu bisa banget menjadi sumbernya, apalagi disaat peralihan musim seperti ini sangat rawan adanya ayam sakit dan mati tanpa ada tanda-tanda. Lalu bagaimana cara menanganinya secara vaksin dan tradisional? Ya sudah langsung cek saja daftarnya dibawah ini Vaksinasi Obat Penyakit Ayam PetelurCara menangani penyakit ayam yang pertama ini dilakukan kalau populasinya cukup banyak, ya setidaknya diatas 100 ekor ayam. Umumnya yang sudah berlaku dimasyarakat pun yaitu memanggil dokter untuk penyuntikannya dengan berkala sesuai kebutuhan dan kondisi fisik ayam sobat mau mengaplikasikan sendiri ya harus belajar terlebih dahulu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Beberapa merk vaksin ada yang namanya ND, IB, IBD dan AI. Sebab rata-rata permasalahannya juga keempat vaksin Mencegah Penyakit Ayam Secara HerbalUpaya terbaik untuk terjadinya serangan penyakit saat musim pancaroba ialah dengan memanfaatkan obat-obatan secara tradisional yang diramu sendiri. Bahan dasar dari ramuan ini adalah kunyit, temulawak & jahe yang dihaluskan atau di tumbuk lalu tambahkan air bisa memberikan dengan campuran pakan atau air minumnya ayam. Khasiatnya ini berupa antioksida yang dapat menambah kesehatan ayam dikala cuaca yang tak menentu. Selain itu juga sangat cocok untuk obat peternak rumahan yang memelihara tidak banyak, karena murah dan ramah sekiranya bisa manambahkan dedaunan untuk jamu juga ketika tidak waktunya diberi obat herbal diatas. Tips ini juga bisa memangkas biaya pakan 5-10% dari total pakan untuk hewan ternak. Bagaimana sobat puas tidak dengan metode seperti ini?Demikianlah rangkaian informasi yang bisa kami sampaikan seputar jenis penyakit ayam versi dunia binatang, semoga dengan adanya pemaparan diatas dapat bermanfaat untuk kita semua, sekian dari kami dan terima kasih.
Fluburung sempat menjadi wabah yang menggemparkan di Indonesia pada tahun 2003, menyerang di semua daerah dan di hampir semua jenis unggas, yang paling banyak di serang tentunya adalah ayam dan kalkun. Tidak mengherankan penyakit ini membuat gempar karena penyakit ini menular dan menyebabkan kematian pada ternak hingga mencapai 80% bahkan
Dalam menjalankan bisnis ternak Ayam cukup banyak hal yang menjadi tantangan yang akan Anda hadapi. Salah satu yang menjadi momok para peternak yaitu serangan penyakit. Sebenarnya cukup banyak jenis penyakit yang bisa menyerang ayam yang Anda pelihara. Namun kali ini kami akan membahas 5 jenis penyakit yang sering menyerang ayam. JUAL DOC JOPER & KUB Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI” 5 penyakit yang menyerang ayam ini berlaku untuk hampir semua jenis ayam. Dari ayam bangkok, ayam kampung, ayam joper atau kampung super, ayam petelur, ayam arab, ayam broiler dan masih banyak lagi jenis ayam yang lainnya. Namun Anda tidak perlu khawatir, jika Anda merawatnya dengan penuh kesabaran dan tekun Anda akan dengan mudah melewati kendala-kendala tersebut. Saat usia ayam kampung super joper telah memasuki usia 3 hari ayam sudah dapat diberikan tersebut sangat berguna agar kekebalan tubuh ayam menjadi lebih baik dan tahan terhadap berbagai serangan penyakit Joper di kandang bok Penyakit ayam1. Pilek atau Snot4. Lumpuh dan Lemah nafsu makan Penyakit ayam Dalam memelihara ayam hal yang paling ditakuti oleh para peternak adalah penyakit yang menyerang ayam. Karena faktor ini yang paling banyak menyebabkan produksi semua jenis ayam menurun drastis. Karena penyakit yang menyerang ayam tentu akan membuat kerugian yang cukup banyak. Kebanyakan tingginya angka kematian pada anak ayam yaitu di usia 2 bulan ke bawah. Pada usia itu ayam memang mudah terkena berbagai penyakit. Namun biasanya saat ayam berusia lebih dari 2 bulan, ayam akan lebih tahan oleh serangan penyakit namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa ayam yang sudah dewasa juga terkena penyakit. Oleh karena itu maka diperlukan pemeliharaan yang baik serta melakukan pencegahan terhadap penyakit. Faktor yang menjadi penyebab ayam mati juga bisa karena faktor pakan dan lingkungan yang kurang terjaga. Pemberian vaksin untuk ayam kampung dapat mencegah ayam terkena penyakit dan menjaga kekebalan tubuh ayam & suntik Apa saja penyakit yang menyerang ayam ? Berikut 5 jenis penyakit yang dapat menyerang Ayam Kampung Super 1. Gumboro Gumboro merupakan penyakit yang menurunkan daya kekebalan tubuh ayam. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah penurunan nafsu makan dan minum, bulunya terlihat tidak rapi dan kusam, iritasi pada dubur, diare dan lesu. Saat ayam tidur biasanya paruh diletakkan dilantai dan keseimbangannya mulai terganggu. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah penurunan nafsu makan dan minum, bulunya terlihat tidak rapi dan kusam, iritasi pada dubur, diare dan lesu ayam sakit gumboro Kadang bisa di temui di lapangan penyebab ayam tidur berdiri ini karena penularan yang cukup cepat. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh ayam, tingkat penularan virus ini sangat tinggi karena dapat menular hingga semua ayam yang berada dalam satu kandang. Virus ini menyebabkan kematian massal pada ayam. Salah satu cara mencegah penyakit gumboro adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin yang digunakan adalah vaksin nobillis intervet, delvax gumboro, bursavac sterwin lab, dan lainnya. Tentu saja sebelum memberikan vaksin Anda perlu belajar metode pemberian vaksin pada ayam. Selain vaksin bisa juga menggunakan gula kelapa sebagai obat alami untuk ayam sakit. Tetelo merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak ditakuti oleh para peternak, karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi dan penularannya sangat tinggi pula. Gejala ayam sakit tetelo yaitu ayam akan nampak sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulai, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”, yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Tetelo merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak ditakuti oleh para peternak, karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi dan penularannya sangat tinggi pula ayam sakit tetelo Baca juga Tips Mencegah Penyakit Pada Ayam atau Bebek Dengan Air Alkali Pada kenyataannya penyakit ini belum ditemukan obatnya, oleh karena itu ayam yang sudah terkena penyakit ini harus segera dimusnahkan untuk mencegah penularan ayam ke ayam yang lainnya. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksinasi. Cara yang tepat untuk pemberian vaksinasi ayam adalah saat ayam berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Pengendalian Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, Ayam yang mati segera dibakar/dibuang. Pisahkan Ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju steril, serta melakukan vaksinasi NCD. Baca juga 3 Tipe Penyakit Tetelo pada Ayam Kampung Super 3. Pilek atau Snot Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah nafsu makan ayam menurun drastis dan diare. Selain itu kelopak mata ayam menjadi lengket dan tidak seperti biasanya. Pada hidung mengeluarkan lendir kental yang lengket, ngorok, dan berbau busuk. Bahkan pada daerah muka dan mata terjadi pembengkakan. Jika ayam memiliki gejala seperti tadi, maka bisa di berikan kapsul anti snot. Penyakit Snot atau Pilek Pada Ayam Jawa Super bisa di obati dengan kapsul anti snot ayam pilek Baca juga Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Vaksinasi Pada Ayam Kampung Super? 7 Peralatan Kandang Pendukung Budidaya Ayam Kampung Super Budidaya Ayam Kampung Super JOPER Dengan Lahan Sempit 4. Lumpuh dan Lemah Ayam yang lemah dan lumpuh bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan makanan dan minuman. Cara mengatasi hal ini dengan menambah pakan dengan top mix dan mineral atau wonder. Ayam yang mengalami kelumpuhan harus di jemur pagi hari selama 1 jam setiap hari dan lututnya di kompres air hangat sebelum di jemur setiap hari hingga berdiri kembali, air kompresan harus di campur Serai. Penyakit Lumpuh Pada Ayam bisa di obati juga dengan jamu cap jago leak ayam lumpuh Lebih mendalam tentang hal ini Anda bisa membaca artikel kami tentang Penyebab Ayam Lumpuh dan Bagaimana Solusinya? nafsu makan Ayam yang terserang penyakit ini akan mengalami nafsu makan menurun. Kemungkinan yang terjadi dan menyebabkan nafsu makan ayam turun adalah pakan yang kurang baik, kandang tidak bersih dan kondisi kandang yang terlalu panas. Biasanya untuk mengatasi hal ini bisa dengan memberikan top mix dan mengatur ventilasi pergantian udara di dalam kandang. Ada hal lain yang bisa Anda temukan untuk mempelajari Cara Praktis Membuat Ayam Nafsu Makan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat Salam hobiternak 🙂 Bagi Anda yang ingin beternak ayam kami menyediakan DOC Ayam JOPER, Arab, Petelur, dan Pedaging atau ayam pejantan usia baru saja menetas. Kami siap mengirimkan ke berbagai daerah di Indonesia yang terjangkau dengan kargo hewan. Untuk pemesanan hubungi kami di WHATSAPPTELPONSMS CS 10856-4772-3888 CS 20812-4648-2525 CS 30813-6330-7506 Tim dalam penulisan artikel nya di dukung oleh Bapak Agus Harianto beliau sosok senior di dunia peternakan di Indonesia alumni Fakultas Peternakan dan bersinergi dengan Akademisi lainya. Kami senantiasa berikhtiar berbagi tulisan yang bermanfaat. Komentar, kritik dan saran yang membangun sungguh merupakan energi positif bagi kami. Upayapencegahan lainnya dengan melakukan pembersihan bekas ransum yang dipakai ayam. Bekas ransum yang telah tercemar dapat menjadi media penularan penyakit aspergillosis. Penyakit ini dapat diobati dengan obat seperti hamisin (20 mg/ cc dalam air minum), nistatin dan kristal violet. Ayam memiliki berbagai banyak sekali penyakit yang menyerangnya. Mulai dari infeksi bakteri, virus, ataupun viral. Masing-masing penyebab tersebut memiliki berbagai jenis penyakitnya. Apabila kamu salah cara mengobatinya maka besar kemungkinan ayam kesayanganmu akan mati. Untuk itu di materi kali ini Hewanpedia berbagi mengenai Jenis dan Cara Mengobati Penyakit Ayam serta Unggas. Daftar isi konten dalam artikel ini PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI BAKTERI1. Snot/Coryza2. Berak Kapur atau Pullorum3. Berak Hijau4. Kolera5. Chronic Respiratory Disease CRD atau ngorok atau Air Sac atau Sinusitis6. ColibacillosisPENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI VIRAL1. Newcastle Disease ND atau Sampar Ayam2. Gumoro Infectious Bursal Disease3. Bronchitis4. Avian Pox5. Marek Visceral LeukosisPENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PROTOZOABerak Darah/ KoksidiosisPENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PARASIT1. Ascaridia galli2. Heterakis gallinae3. Capillaria annulata atau Capllaria contortaFAKTOR LAIN PENYAKIT AYAM PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI BAKTERI Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh bakteri. Berikut merupakan jenis-jenis penyakit karena infeksi bakteri dan cara mengobatinya 1. Snot/Coryza Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim. Perubahan musim biasanya mempengaruhi kesehatan ayam. Snot banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit ini menyerang hampir semua umur ayam. Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30% tetapi angka morbiditas atau angka kesakitannya mencapai hingga 80%. Snot bersifat kronis, biasanya berlangsung antara 1-3 bulan. Ayam betina berumur 18-23 minggu paling rentan terhadap penyakit ini. Namun menurut pengalaman kami, ayam berumur kurang dari 16 minggu mempunyai angka kematian yang cukup tinggi jika terkena penyakit ini. Sedangkan ayam yang sedang bertelur dapat disembuhkan tetapi produktivitas telur menurun hingga 25%. Penularan Snot dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air minum, petugaskandang dan peralatan yang digunakan. Dari berbagai referensi yang kami dapatkan gejala penyakit Snot pada ayam adalah sbb ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital terdapat kerak dihidung napsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba ayam mengorok dan sukar bernapas pertumbuhan menjadi lambat. Pengobatan Snot yang diberikan adalah preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole, menurut beberapa penulis penyakit ini dapat diobati dengan antibiotika seperti Ultramycin, imequil atau corivit. Kami menggunakan preparat enrofloksacyn atau lebih dikenal dengan Enflox produksi SHS dan saat ini kami sedang mencoba menggantinya dengan preparat amphycillin dan colistin atau lebih dikenal dengan Amphyvitacol produksi Vaksindo. Seorang penulis menyebutkan pengobatan tradisional juga dilakukan dengan memberikan susu bubuk yang dicampur dengan air dan dibentuk sebesar kelereng sesuai dengan bukaan mulut ayam dan diberikan 3 kali sehari. Sedangkan pengobatan tradisional yang kami lakukan adalah memberikan perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Air perasan ini dicampurkan pada air minum. Sedangkan ampasnya kami campurkan pada sedikit pakan. Selain ramuan ini menghangatkan tubuh ayam, ramuan ini juga berkhasiat untuk menambah napsu makan ayam. Selain memberikan obat yang diberikan bersama dengan air minum, kami juga memberikan obat secara suntikan pada ayam yang sudah parah. Obat yang kami berikan adalah Sulfamix dengan dosis cc/kg BB ayam. Hal lain yang perlu dilakukan karena penyakit ini mempunyai penularan yang sangat cepat dan luas, ayam yang terkena Snot harus sesegera mungkin dipisahkan dari kelompoknya. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini. 2. Berak Kapur atau Pullorum Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari. Gejala yang timbul adalah napsu makan menurun kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur bulu dubur melekat satu dengan yang lain jengger berwarna keabuan badan anak ayam menjadi menunduk sayap terkulai mata menutup Penulis yang lain mengatakan gejala anak ayam yang terkena berak kapur selain gejala yang disebutkan di atas, anaka ayam akan terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena berak kapur akan mengalami penurunan produktivitas telur, depresi, anemia, kotoran encer dan berwarna kuning. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga sanitasi mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandang dan melakukan desinfeksi kandang dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan. Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Penulis lain menyebutkan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfonamide. 3. Berak Hijau Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula pengobatannya. Selama ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella pullorum. Penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Pengaruh penyakit ini dapat sampai ke DOC keturunan induk yang sakit. Gejala penyakit ini adalah jengger berwarna biru mata lesu napsu makan menurun sekitar pantat terlihat memutih dan lengket. Upaya pencegahan merupakan hal utama antara lain dengan menjaga sanitasi kandang, memisahkan antara ayam yang sakit memberikan pakan yang yang baik. Jika ayam yang terinfeksi mengalami kematian, lebih baik ayam tersebut dibakar agar bakteri tersebut ikut mati dan tidak menular ke ayam yang lain. 4. Kolera Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb napsu makan berkurang sesak napas mencret kotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan ayam suka menggeleng-gelengkan kepala persendian kaki dan sayap bengkak disertai kelumpuhan lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut antara lain adalah perdarahan pintpoint pada membran mukosa dan serosa dan atau pada lemak abdominal inflamasi pada 1/3 atas usus kecil gambaran “parboiled” pada hati pembesaran dan pembengkakan limpa didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian Diagnosis secara tentative dapat didirikan atas riwayat unggas, gejala dan lesi postmortem. Sedangkan diagnosis definitive didapatkan pada isolasi dan identifikasi organisme ini. Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan antara lain dengan menjaga agar litter tetap kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang cukup agar stamina ayam tetap terjaga. Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. 5. Chronic Respiratory Disease CRD atau ngorok atau Air Sac atau Sinusitis ngorok atau Air Sac atau Sinusitis pada Ayam Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Seorang penulis menyebutkan bahwa gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu batuk-batuk napas berbunti atau ngorok keluar cairan dari lubang hidung nafsu makan turun produksi telur turun ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya Sedangkan penulis lain mengatakan gejala yang timbul pada CRD adalah ayam kehilangan napsu makan secara tiba-tiba dan terlihat lesu warna bulu pucat, kusam dan di beberapa lokasi terjadi perlengketan terutama di sekitar anus terjadi inkoordinasi saraf tinja cair dan berwarna putih Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara yang paling sederhana yaitu tidak membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui dan melakukan sanitasi kandang. Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum. 6. Colibacillosis Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem yang ditimbulkan dapat infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi. Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah napsu makan menurun ayam lesu dan tidak bergairah bulu kasar sesak napas kotoran banyak menempel di anus diare batuk Pada septicemia akut dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba. Pada pembedahan akan didapatkan dehydrasi bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal perdarahan pinpoint pada organ viscera eksudat fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru sangat karakteristik usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous dan area perdarahan Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang seperti menjaga ventilasi udara, litter yang terjaga kebersihannya, secara teratur melakukan desinfeksi terhadap peralatan dan fasilitas lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pakan dan air minum, kepadatan kandang harus diperhatikan, penanganan mesin penetas telur dan menjauhkan ayam dari stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Pengobatan Colibasillosis dapat dilakukan dengan obat-obat sulfa, neomisin, streptomisin dan tetrasiklin. Meskipun demikian, menurut info yang lain dikatakan pengobatan penyakit ini cenderung susah dan tidak menentu. PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI VIRAL Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh viral. Berikut merupakan jenis-jenis penyakit karena infeksi viral dan cara mengobatinya 1. Newcastle Disease ND atau Sampar Ayam ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease VVND atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf. Tipe lemah lentogenik merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan. ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut excessive mucous di trakea gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas ayam tampak lesu napsu makan menurun produksi telur menurun mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu ayam yang tertular harus dimusnahkan. vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS. Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada. untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Namun kami mempunyai sedikit perbedaan dengan jadwal pola 444.lihat jadwal pemberian vaksin modifikasi kami Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik. memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini. memberikan ransum jamu yang baik. 2. Gumoro Infectious Bursal Disease Gumoro Infectious Bursal Disease pada ayam Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam. Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja. Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb napsu makan berkurang ayam tampak lesu dan mengantuk bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat peradangan di sekitar dubur dan ayam akan mematoki duburnya sendiri. jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu. Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb diare berlendir nafsu makan turun gemetar dan sukar berdiri bulu di sekitar anus kotor ayam suka mematuk di sekitar kloaka Penulis yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder. Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang. 3. Bronchitis Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan. Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah batuk bersin rattling susah bernapas keluar lendir dari hidung terengah-engah napsu makan menurun gangguan pertumbuhan pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi irregular. Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur. 4. Avian Pox Avian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh minimal 3 strain atau tipe yaitu fowl pox virus virus cacar pada unggas, pigeon pox virus virus cacar pada burung dara dan canary pox virus virus cacar pada burung kenari. Biasanya cacar yang terjadi pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk. Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi. Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu. Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah pertumbuhan yang lambat pada unggas muda telur menurun pada periode layer kesulitan bernapas dan makan dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan kadang-kadang ditemukan di kaki. wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea. Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum khusus. 5. Marek Visceral Leukosis Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang. Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain Marek tipe visceral – Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang masif. Marek tipe neural – Ditandai dengan kelumpuhan yang progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan . Ocular leucosis atau “gray eye” – Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan dengan spotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian. Skin leukosis – Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex yang terinfesi sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat. PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PROTOZOA Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh protozoa. Berikut merupakan jenis-jenis penyakit karena infeksi protozoa dan cara mengobatinya Berak Darah/ Koksidiosis Berak darah atau sering disebut dengan koksidiosis disebabkan oleh protozoa dari genus Eimeria. Penularan penyakit ini dapat melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung seperti kontak dengan droplet dari unggas yang terinfeksi. Pada saat unggas memakan koksidia, organisme ini akan menginvasi usus dan mengakibatkan kerusakan dan kemudian mulai berkembang biak. Beberapa minggu setelah terjadinya infeksi, koksidia akan berubah menjadi oocyst. Oocyst masih belum cukup matur, meskipun oocyst terdapat pada droplet, oocyst ini tidak dapat menginfeksi unggas lain kecuali ia berkembang sporulasi menjadi bentuk yang lebih matang di litter. Bentuk inilah yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah protozoa yang termakan. Di dalam peternakan, penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui alas kaki, baju, burung liar, peralatan, tempat pakan, serangga atau rodent. Gejala yang timbul pada penyakit ini adalah sbb kotoran lembek cenderung cair dan berwarna coklat kehitaman kerena mengandung darah pertumbuhan terhambat napsu makan menurun pada pembedahan ayam yang mengalami kematian akibat penyakit ini akan ditemukan pada usus besarnya akan bengkak berisi darah. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi pada ayam pada usia 4 hari. Biasanya kami akan memberikan vaksinasi ini dengan melakukan penyemprotan pada pakan. Selain itu harus dilakukan sanitasi yang baik pada kandang DOC. Pilihlah pakan yang sudah mengandung koksidiostat preparat pembunuh protozoa Eimeria. PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PARASIT Cacingan Worm Disease. Cacingan pada ayam dapat disebabkan oleh 1. Ascaridia galli Ascaridia galli pada ayam Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi. Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini. Unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum. 2. Heterakis gallinae Heterakis gallinae pada ayam Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole. 3. Capillaria annulata atau Capllaria contorta Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata. Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas. Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole. Secara umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb tubuh ayam menjadi kurus Nafsu makan berkurang sayap kusam dan terkulai kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah pertumbuhan lamban Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah sanitasi kandang dengan desinfektan pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor ayam campurkan premix ke dalam makanan dengan dosis kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari FAKTOR LAIN PENYAKIT AYAM Faktor utama penyebab ayam sakit adalah karena kecerobohan dalam mengelola peternakan yang diakibatkan oleh faktor-faktor Sanitasi yang tidak benar, dengan ciri peternakan menjadi kotor, bau dan terkesan jorok Tidak melakukan pembersihan rutin dan pemberian obat dan vitamin kepada unggas yang ada. Dan tidak dilakukannya vaksinasi pada unggas. Yang terpenting adalah ”LAKUKAN VAKSINASI” Dengan cara-cara yang benar dan waktu yang teratur seperti kami terangkan pada halaman vaksinasi.

Jikaayam cacingan bisa digunakan obat cacing preparat piperazine yang mampu memutus rantai penularan karena mampu membunuh cacing dewasa. Atau bisa juga gunakan yang lain seperti: pipedon-x liquid (piperavaks), sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazi, fenbendazole atau leviamisole. Snot

Berbagai jenis penyakit ayam merupakan masalah utama bagi peternak di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia OIE, sekitar 20% dari populasi ayam di dunia terinfeksi setidaknya satu penyakit. Penyakit pada ayam dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dan bahkan menyebabkan kematian hewan. Termasuk penyakit radang kandung lendir, flu burung dan dll. Jenis Penyakit Ayam1. Penyakit MarekTanda dan Gejala2. Penyakit NewcastleTanda dan Gejala3. Penyakit Bronkitis MenularTanda dan Gejala4. Penyakit BotulismeTanda dan Gejala5. Penyakit Coryza MenularTanda dan Gejala6. Penyakit Ayam SariawanTanda dan Gejala7. Penyakit Pernapasan Kronis CRDTanda dan Gejala8. Penyakit Bumblefoot bubul9. Penyakit KoksidiosisTanda dan GejalaPenyakit Ayam Bangkok Musim Hujan1. Penyakit Gumboro IBDTanda dan Gejala2. Penyakit Cacar UnggasTanda dan Gejala3. Penyakit Kolera unggasTanda dan Gejala4. Penyakit Ddiare Basiler Putih Salmonellosis, Escherichia coli, PulorosisTanda dan Gejala5. Penyakit AspergillosisCara Mengobati Ayam Sakit1. Mengobati Sakit Marek2. Mengobati Sakit Newcastel3. Mengobati Sakit Bronkitis Menular4. Mengobati Sakit Cacar Unggas5. Mengobati Sakit Botulisme6. Mengobati Sakit Kolera Unggaas7. Mengobati Sakit Coryza Menular8. Mengobati Sakit Sariawan9. Mengobati Sakit Pernafasan Kronis10. Mengobati Sakit Diare Pulorosis11. Mengobati Sakit Bubul12. Mengobati Sakit Koksidiosis13. Mengobati Sakit GumboroPencegahan Penyakit Ayam Saat Musim Hujan Jenis penyakit-penyakit ini bisa menyerang semua unggas, termasuk ayam, kalkun, bebek dan angsa soang. Dalam artikel ini, kita akan melihat jenis penyakit ayam yang paling umum, gejala dan cara mengobatinya. 1. Penyakit Marek Ini adalah Jenis penyakit ayam berupa virus yang menyerang ayam dan menyebabkan tumor. Penyakit ini hanya menyerang ayam betina dan terjadi pada ayam dari usia 6 hingga 20 minggu. Penyakit ini sangat menular dan dapat ditularkan dari ayam yang terinfeksi ke ayam yang tidak terinfeksi atau melalui udara. Tanda dan Gejala Kelumpuhan kaki dan sayap. Dalam bentuk klasik penyakit Marek, ayam yang terkena berbaring miring dengan satu kaki direntangkan ke belakang dan kaki lainnya direntangkan ke depan. Dalam bentuk akut, banyak ayam mati mendadak tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit, sementara beberapa ayam menunjukkan gejala kelumpuhan dan tampak tertekan sebelum mati. Tanda-tanda lain termasuk pucat, penurunan berat badan, jengger menyusut dan diare. 2. Penyakit Newcastle Jenis Penyakit Ayam Newcastle juga dikenal sebagai penyakit Ranikhet adalah penyakit virus yang disebabkan oleh paramyxovirus. Virus-virus ini terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis yang sangat berbahaya, jenis yang cukup berbahaya dan jenis yang agak berbahaya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, pakan, air, dan burung pembawa. Tanda dan Gejala Pada paramyxovirus yang sangat merusak, tanda pertama adalah kematian mendadak. Tanda-tanda lain seperti kelemahan, depresi, diare kehijauan, berbaring, pembengkakan wajah dan tanda-tanda saraf juga akan diamati. Torticollis memutar leher, kelumpuhan kaki dan lengkungan tubuh adalah tanda-tanda lain dari ND. Pada ayam petelur, bertelur dengan cangkang lunak atau telur bercangkang merupakan tanda awal, diikuti dengan berhentinya bertelur. Paramyxovirus yang cukup berbahaya bertanggung jawab atas masalah pernapasan yang parah. Pada ayam dewasa, biasanya terjadi penurunan produksi telur yang nyata selama berbulan-bulan. Namun, tingkat kematiannya rendah. Paramyxovirus yang merusak ringan mungkin tidak menyebabkan penyakit atau hanya masalah pernapasan ringan. 3. Penyakit Bronkitis Menular Ini adalah jenis penyakit virus yang cepat, tiba-tiba dan sangat menular pada ayam. Hal ini disebabkan oleh virus korona dan dapat ditularkan melalui udara, bahan yang terkontaminasi, dan inang pembawa. Tanda dan Gejala Suara pernafasan yang tidak normal, mendengkur, mengi, bersin dan batuk, keluarnya cairan dari hidung yang berair, keluarnya cairan dari mata, dan pembengkakan pada wajah. Berkurangnya produksi telur dan kualitas kulit telur yang buruk. 4. Penyakit Botulisme Botulisme adalah jenis penyakit ayam serius yang disebabkan oleh toksin botulinum yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Penyakit ini menyerang sistem saraf ayam, menyebabkan kelemahan tubuh dan kelumpuhan. Ayam dapat tertular penyakit ini ketika mereka minum air atau makan pakan yang telah terkontaminasi dengan toksin botulinum. Tanda dan Gejala Jika Anda melihat ayam Anda mengalami tremor progresif yang kemudian berkembang menjadi kelumpuhan tubuh dan kesulitan bernapas. Bulu-bulu mudah dicabut dan anak ayam yang terkena dampak mati dalam beberapa jam. 5. Penyakit Coryza Menular Infectious coryza atau fowl coryza adalah jenis penyakit pernafasan yang parah yang menyerang ayam dan bisa terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini umum terjadi pada ayam petelur dan ayam pedaging dan disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum. Ini dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dengan sekresi hidung, melalui udara atau melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi. Tanda dan Gejala Pembengkakan kepala sisir, jenggot dan mata, bersin-bersin, keluarnya cairan berserabut dari hidung dan mata, konjungtivitis dengan mata tertutup, kesulitan bernapas dan basah di bawah sayap. Gejala lain dari coryza menular termasuk berkurangnya konsumsi makanan dan air dan penurunan besar atau penghentian produksi telur. 6. Penyakit Ayam Sariawan Kandidiasis pada ayam mirip dengan kandidiasis pada bayi. Penyakit ini dapat ditularkan oleh ayam yang memakan pakan atau makanan yang telah berjamur, yaitu pakan atau makanan yang berjamur. Mereka juga bisa terkena penyakit ini dari meminum air yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Zat berlendir putih di dalam tanaman ayam yang terinfeksi. Nafsu makan meningkat dari biasanya. Penampilan lesu, kloaka berkerak, dan bulu-bulu yang acak-acakan. 7. Penyakit Pernapasan Kronis CRD CRD adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum dan menyerang saluran pernapasan termasuk kantung udara ayam dan unggas lainnya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui penetasan telur, kontak langsung dengan unggas pembawa, dan menghirup tetesan, debu, atau bulu yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Suara pernafasan yang tidak normal, bersin-bersin, pilek, batuk dan bersin-bersin. Berkurangnya asupan pakan / makan, kehilangan berat badan dan penurunan produksi telur. 8. Penyakit Bumblefoot bubul Bumblefoot adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus dan biasanya merupakan efek samping ketika ayam Anda terinfeksi bakteri ini. Kaki ayam yang terkena menjadi bengkak akibat infeksi. Luka atau cedera pada kaki dapat terjadi ketika ayam menggores lantai atau benda tajam. 9. Penyakit Koksidiosis Koksidiosis adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh parasit protozoa yang berada di dinding usus ayam dan akan membunuh ayam pada usia berapa pun. Hal ini disebabkan oleh 8-9 spesies protozoa dari genus Eimeria. Burung terinfeksi melalui pakan, air atau pasir basah yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Kotoran berdarah, jambul pucat, lesu dengan sayap terkulai dan bulu-bulu yang acak-acakan, kehilangan nafsu makan, berdiri dengan mata tertutup dan meringkuk di sudut. Penyakit Ayam Bangkok Musim Hujan Penyakit ayam bangkok saat musim hujan perlu diwaspadai karena bisa mempengaruhi produktivitas ayam tersebut yang disebabkan oleh cuaca musiman atau perubahan iklim. 1. Penyakit Gumboro IBD Penyakit Gumboro adalah penyakit ganas yang menyerang anak ayam dan unggas muda antara usia 3 dan 18 minggu. Virus penyebabnya menyerang organ inti sehingga menekan atau melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat ayam rentan terhadap infeksi sekunder. Tanda dan Gejala Kepala ayam menunduk Diare berair Koordinasi Peradangan pada kloaka Bulu ventilasi yang koto Koleksi ventilasi 2. Penyakit Cacar Unggas Cacar unggas adalah penyakit yang sangat menular dan menyerang ayam pada usia berapa pun. Hal ini disebabkan oleh virus cacar yang ditularkan terutama oleh nyamuk dan serangga penghisap darah lainnya. Alasan mengapa cacar unggas lazim terjadi selama musim hujan adalah karena nyamuk, sebagai vektor, berkembang biak dengan baik di musim ini karena banyaknya air yang tergenang. Tanda dan Gejala Penyakit ini menyerang kulit, saluran pernafasan dan saluran pencernaan bagian atas, yang menyebabkan terbentuknya luka kemudian berkembang menjadi korep tebal. Kehilangan nafsu makan Kelemahan dan penyusutan tubuh Kesulitan bernapas dan menelan Keluarnya cairan berserabut dari lubang hidung Lesi cacar pada sisir, jenggot dan kaki Kelopak mata bengkak Bulu kotor 3. Penyakit Kolera unggas Kolera unggas adalah penyakit bakteri menular yang menyerang ayam sejak usia 6 minggu. Hal ini disebabkan oleh Pasteurella multocida dan dapat ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi atau dari inang ayam pembawa. Angka kematian pada kasus akut sangat tinggi. Tanda dan Gejala Pada kasus akut, ayam yang tampak sehat tiba-tiba mati, sedangkan pada kasus kronis, ayam yang terkena dampak menunjukkan hal-hal berikut ini Diare kuning, hijau atau abu-abu Kehilangan nafsu makan Pernafasan yang sulit Sayap dan bulu ekor yang terkulai Bulu yang acak-acakan Pembengkakan sendi kaki, sinus, pial dan bantalan kaki Memutar leher tortikolis Keluarnya cairan dari lubang hidung atau paruh. Catatan Tanda-tanda di atas juga mirip dengan demam tifoid unggas. 4. Penyakit Ddiare Basiler Putih Salmonellosis, Escherichia coli, Pulorosis Penyakit bakteri ini menyerang ayam dari segala usia. Mereka endemik di peternakan atau kandang dengan sanitasi yang buruk. Mereka mempengaruhi sistem pencernaan ayam yang terinfeksi. Tanda dan Gejala Diare parah Kehilangan nafsu makan Depresi dan kekurusan Anak ayam menderita omphalitis Diare pucat putih pada fluorosis Meringkuk bersama dan kesulitan bernapas 5. Penyakit Aspergillosis Aspergillosis adalah nama untuk penyakit yang disebabkan oleh Aspergillus. Karena kelembaban yang tinggi selama musim dingin, pakan atau serasah menjadi lembab, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang. Ayam juga menghirup spora aspergillus dan spora ini berkembang menjadi lesi yang memenuhi paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan atau ketidaknyamanan. Ayam yang berada di bawah sistem pengelolaan intensif akan mengalami penyebaran penyakit yang tinggi jika kepadatan tebar tinggi dan ventilasi tidak memadai atau buruk. Cara Mengobati Ayam Sakit 1. Mengobati Sakit Marek Penyakit ini tidak ada pengobatannya, tetapi untuk menghindari timbulnya MD, anak ayam umur sehari harus divaksinasi terhadap penyakit ini. 2. Mengobati Sakit Newcastel Penyakit Newcastle tidak memiliki pengobatan, tetapi dapat dicegah melalui vaksinasi, menjaga kebersihan peternakan tingkat tinggi, manajemen yang baik, dan tindakan biosekuriti. 3. Mengobati Sakit Bronkitis Menular Bronkitis infeksius tidak memiliki pengobatan khusus, tetapi antibiotik dapat diberikan untuk infeksi campuran. Ayam yang terkena dampak juga harus dipindahkan ke tempat yang hangat dan kering untuk memulihkan diri. Sebagian peternak telah mencoba teh herbal hangat dan herba segar dan ternyata berhasil. Untuk mencegah bronkitis menular, vaksinasi ayam Anda terhadap penyakit ini dan jaga ventilasi yang tepat untuk anak ayam. 4. Mengobati Sakit Cacar Unggas Karena ini adalah penyakit virus, tidak ada obat yang pasti. Namun, Anda harus membuang selaput nekrotik dari mulut dan laring ayam yang terkena. Anda bisa merangsang nafsu makannya dengan pakan basah mash dan menambahkan antibiotik dan multivitamin ke dalam air minumnya. Pastikan untuk menggunakan desinfektan yang baik selama wabah. Untuk mencegah cacar unggas, Anda harus memvaksin ayam Anda dan mengendalikan nyamuk di dalam dan di sekitar kandang unggas. 5. Mengobati Sakit Botulisme Memberikan antitoksin botulinum yang mahal dari apotek hewan. Jika Anda dapat mendiagnosa atau mendeteksi penyakit secara dini, campurkan satu 1 sendok teh garam Epsom dengan 3 cl air hangat. Berikan larutan tersebut kepada ayam yang terkena dampak sekali sehari. Untuk mencegah botulisme, selalu jaga kebersihan dan sanitasi yang baik di peternakan. Hindari kontaminasi pakan dan air, dan semua bangkai yang mati harus dikubur jauh dari kandang ayam atau lingkungan. 6. Mengobati Sakit Kolera Unggaas Kolera unggas dapat diobati dengan penisilin, streptomisin, eritromisin, tetrasiklin, dan sulfonamida. Anda perlu memberikan pengobatan jangka panjang karena penyakit ini biasanya kembali setelah pengobatan dihentikan. Untuk mencegah kolera unggas, berikan Vaksin kolera dan menjaga kebersihan dan sanitasi tingkat tinggi di peternakan. Mencegah hewan pengerat, kucing dan burung liar mendapatkan akses ke kandang unggas. 7. Mengobati Sakit Coryza Menular Coryza infeksius dapat diobati dengan antibiotik dan sulfonamida. Oxytetracycline, enrofloxacin, trimethoprim dan sulfa dapat dikombinasikan untuk mengobati infeksi coryza. Ayam dapat dilindungi dari coryza menular dengan vaksinasi. Buang semua ayam yang terinfeksi atau yang sudah sembuh. Sanitasi dan kebersihan dan hindari memelihara ayam yang berbeda umur secara bersamaan. 8. Mengobati Sakit Sariawan Kandidiasis dapat diobati dengan pemberian obat antijamur. Untuk menghindari insiden di masa depan atau infeksi ulang, buang makanan atau pakan yang busuk atau berjamur dan air yang terkontaminasi. 9. Mengobati Sakit Pernafasan Kronis Penyakit pernafasan kronis dapat diobati dengan berbagai antibiotik. Tylosin, oxytetracycline, streptomycin, neomycin, chlortetracycline, gentamisin, tiamulin, enrofloxacin, lincomycin, eritromisin dan obat terkait lainnya dapat digunakan untuk mengobati CRD. 10. Mengobati Sakit Diare Pulorosis Salmonellosis, E. coli dan penyakit Pullorum dapat diobati dengan memberikan antibiotik spektrum luas pada litter yang terinfeksi dan seluruh kawanan. Tingkat kebersihan dan sanitasi yang tinggi harus dijaga di peternakan/ biosekuriti harus diterapkan. Hindari memberi pakan yang terkontaminasi kepada burung. 11. Mengobati Sakit Bubul Satu-satunya cara untuk mengobati Bumblefoot adalah dengan melakukan pembedahan. Ini melibatkan penggunaan biopsi atau pisau bedah untuk memotong keropeng dan menghilangkan inti terinfeksi yang mendasarinya. Setelah mengeluarkan inti, tiriskan nanah dan rendam kaki yang terinfeksi dalam air hangat dan garam Epsom. Keringkan kaki dengan waslap bersih dan oleskan madu atau mikroba dan Vetericyn VF. Tutupi area tersebut dengan kain kasa dan bungkus dengan veterinary wrap untuk memblokir perban. Jika infeksi kaki bumbledo tidak diobati, ayam yang terkena dapat menjadi lumpuh total dan mungkin juga mati setelah jaringan tubuh lainnya terpengaruh. Cara terbaik untuk mencegah kaki pengkor adalah dengan mengawasi kaki ayam. Jika Anda melihat luka pada kedua kaki, jangan ragu untuk mencuci dan mendesinfeksi kaki untuk mencegahnya menjadi septik atau terinfeksi bakteri staphylococcus. 12. Mengobati Sakit Koksidiosis Coccidiosis dapat diobati dengan coccidiostat seperti amprolium dan sulfonamida. Obat anticoccidial yang dapat digunakan untuk mengobati koksidiosis antara lain Prococ, Amprocox, Coxstop, Coccicare dan Sulmet. 13. Mengobati Sakit Gumboro Penyakit Gumboro sangat menular dan pemilik harus memperkirakan tingkat morbiditas 100% dan tingkat kematian 20%. Penyakit ini tidak memiliki obat, tetapi dapat dicegah dengan memvaksin ayam sebelum wabah terjadi. Apabila penyakit yang biasa terjadi di musim hujan ini sudah menyerah beberapa ayam maka ayam-ayam tersebut harus dimusnahkan dan kandang didesinfeksi. Vaksinasi terhadap Infectious Bursal Disease of Gumboro IBDV harus diberikan pada ayam di usia 2-4 minggu. Pencegahan Penyakit Ayam Saat Musim Hujan Untuk merawat unggas seperti ayam, kalkun, puyuh, bebek, dan burung pegar selama musim dingin atau hujan harus melakukan hal-hal berikut ini Tambahkan minyak atau lemak ke dalam makanan ayam atau kurangi tingkat nutrisi yang tidak dibutuhkan ayam untuk menghasilkan panas. Hal ini diperlukan untuk menghindari pemborosan dan mengurangi biaya produksi pakan karena ayam mengkonsumsi lebih banyak pakan untuk menghasilkan panas. Pasang lampu listrik atau pemanas di kandang yang berfungsi sebagai sumber panas sekunder bagi unggas. Hal ini akan membantu mereka minum cukup air dan tetap hangat tanpa menghabiskan energi cadangan dalam prosesnya. Meskipun sangat jarang terjadi dalam sistem intensif tetapi merajalela dalam sistem free-range, ayam minum dari air yang tergenang di sekitar mereka, sehingga mengumpulkan telur organisme parasit seperti cacing usus. Oleh karena itu, penting untuk memberi obat cacing yang efektif pada unggas seperti piperazine setiap dua bulan. Dan Ayam harus diberikan antibiotik spektrum luas seperti oxytetracycline setiap bulan. Bangun atap yang luas di atas pintu masuk dan sisi-sisi kandang untuk mencegah air hujan masuk ke dalam kandang setiap kali hujan turun. Buatlah bak kaki di pintu masuk kandang dan larutan desinfektan yang kuat harus selalu tersedia di bak kaki. Vaksinasi unggas pada waktu yang tepat. Lihat jadwal vaksinasi untuk ayam petelur, pedaging dan kalkun. aKfkt.
  • xgyblqg7u7.pages.dev/24
  • xgyblqg7u7.pages.dev/385
  • xgyblqg7u7.pages.dev/28
  • xgyblqg7u7.pages.dev/563
  • xgyblqg7u7.pages.dev/280
  • xgyblqg7u7.pages.dev/585
  • xgyblqg7u7.pages.dev/272
  • xgyblqg7u7.pages.dev/591
  • jenis penyakit ayam dan obatnya